Kamis, 31 Januari 2013

Air dan Kehidupan

Lestarikan Air yang Sehat demi Bangsa yang Sehat

 “ada air maka ada kehidupan di wilayah tersebut” merupakan kalimat yang tak asing kita dengar. Singkat kata, air adalah kunci kehidupan. Bisa jadi dunia ini akan kiamat apabila persediaan air dimuka bumi ini habis. Sangat besar ketergantungan makhluk hidup di muka bumi ini terhadap air. Begitu pula dengan manusia yang sangat membutuhkan air bersih untuk kepentingan metabolisme dalam tubuhnya. Sebenarnya, tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% terdiri dari air. Selain itu segala reaksi kimia yang ada pada tubuh kita membutuhkan air. Kekurangan air bagi manusia dapat berakibat fatal mulai dari dehidrasi ringan sampai koma dan mati. Jadi dapat disimpulkan bahwa kehidupan manusia juga bergantug pada air yang kita minum. Selain itu, kegunaan air secara makroskopis yaitu mampu menyokong aktivitas manusia seperti mandi, memasak, mencuci dan lain sebagainya. Sungguh ajaib peran air ini dalam menentukan segala aspek kehidupan di dunia ini. 

Mirisnya, persediaan air bersih didunia ini mulai mengalami kelangkaan. Banyak orang tidak menyadari bahwa kita saat ini sedang dihadapkan pada kondisi krisis air bersih, hal ini sangat mengerikan. Fokus pada Indonesia sebagai negara berkembang, dalam artian memiliki peningkatan jumlah penduduk yang begitu pesat mencapai lebih dari 200 juta yang akan meningkatkan kebutuhan air bersih. Kecenderungan konsumsi air pun diperkirakan akan meningkat sekitar 15-35% kapita per tahun. Kenyataan ini berbanding terbalik dengan ketersediaan air bersih karena adanya kerusakan alam dan pencemaran oleh manusia. Sekitar 119 juta rakyat Indonesia belum memiliki akses terhadap air bersih (Suara Pembaruan, 23 Maret 2007). Hanya sekitar 20% dari total warga Indonesia yang mampu mendapatkan akses air yang layak untuk digunakan. Hal ini berarti masih ada 80% warga Indonesia yang menggunakan air yang tidak layak untuk dikonsumsi. Padahal hal ini sangatlah berbahaya bagi tubuh manusia itu sendiri. Tidak bisa dipungkiri, inilah wajah kondisi negara kita yang sebenarnya.

Mengapa kita sulit mendapatkan air bersih?
Semua ini berawal dari perilaku manusia yang tidak mampu mengelola warisan alam ini dengan baik. Keegoisan dan keserakahan manusia yang tidak mengindahkan segala ciptaan-Nya sebagai sesuatu hal yang perlu diperhatikan dan dilestarikan. Seringkali manusia menyalahkan bahwa Tuhan tidak adil, terutama pada kasus langkanya air bersih, seolah olah Tuhan tidak adil membagikan air sebagai sumber kehidupan didaerah daerah tertentu, dikalangan tertentu. Padahal tidak, Tuhan sang pemberi tetaplah mahaadil, manusia sang pengelola yang justru seringkali tidak adil dalam bertindak. Menurut Kodoatie dalam bukunya "Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu" disebutkan bahwa faktor manusia yang menjadi faktor utama kelangkaan air bersih. Manusia merubah tata guna lahan untuk tempat tinggal dan mencari nafkah. Dan yang terpenting ialah manusia saat ini kurang memahami adanya konservasi dan penggunaan air secara bijak. Sebagian masyarakat memiliki "mindset" bahwa masalah air itu urusan PDAM atau pemerintah saja akibatnya tidak ada kekompakkan untuk bersama sama memfikirkan cara untuk mengatasi masalah air bersama sama. Selain faktor manusia, hal yang biasa disebut sebagai penyebab kelangkaan air bersih ialah kerusakan lingkugan, pencemaran air, manajemen pengelolaan air yang kurang baik. Namun dari semua faktor ini, tetaplah manusia sebagai akar penyebab permasalahan lingkungan dan air bersih didunia ini. Tanpa adanya kesadaran dari masing masing individu manusia itu sendiri maka keseimbangan alam di kehidupan kita ini akan terganggu dan akan mendatangkan musibah yang akan membelalakan mata kita bahwa alam ini menangis.

Bagaimana prasyarat air yang layak untuk dikonsumsi
Karena air bersih semakin sulit untuk didapatkan maka warga harus semakin pintar untuk membedakan mana yang air bersih dan mana air yang tidak layak untuk konsumsi. Karena kehadiran air bisa membawa dampak yang baik dan buruk bergantung pada kualitas air yang masuk kedalam tubuh kita. Badan Lingkungan Hidup PBB (UNEP) menginformasikan bahwa sekitar 3,7 persen dari semua kematian manusia disebabkan oleh penyakit yang berkaitan dengan air. Menurut Sekjen PBB, Lebih banyak kematian penduduk diakibatkan oleh masalah air yang tidak sehat dibandingkan dengan kematian akibat kekerasan. Hal ini patut diketahui agar manusia semakin waspada dan peduli dengan kualitas air yang dikonsumsi. Syarat air minum tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.907/MENKES/SK/VII/2002. Menurut Departemen Kesehatan, berikut adalah syarat air yang sehat :
1. Syarat Fisik
Syarat Fisik ini adalah pemenuhan hal hal yang dapat ditangkap oleh panca indera (penglihatan, hidung, perasa, peraba) kita. Jadi air yang layak konsumsi :
- tidak berbau
- jernih, bersih dan tidak berwarna atau mengalami perubahan warna
- suhu air yang baik saat dikonsumsi ialah sesuai dengan suhu ruang
- tidak menimbulkan gatal gatal pada kulit
Syarat fisik ini menjadi indikator bahwa air sudah tercemar
2. Syarat Kimiawi
Syarat Kimia merupakan adanya bahan kimia berbahaya yang terkandung didalam air. Dari aspek ini, air minum yang digunakan untuk tidak boleh mengandung unsur unsur berbahaya dan beracun seperti logam berat, senyawa hidrokarbon dan deterjen. Bahan bahan ini berbahaya apabila sudah masuk didalam tubuh, misalkan saja logam berat. logam berat yang masuk didalam tubuh akan mampu mendenaturasi protein. Tidak hanya itu, logam berat mampu bereaksi dengan gugus fungsi dalam biomolekul dan juga akan tertimbun didalam organ pencernaan seperti hati dan ginjal maka akan dengan mudah merusak kinerja dari organ tersebut.
3. Syarat Bakteriologis
Syarat ini menunjukkan kandungan suatu mikroorganisme patogen yang ada didalam air yang akan kita konsumsi. Bakteri Patogen yang tercantum didalam Kepmenkes ialah Escherichia colli, Clostridum perfringens, Salmonella.Bakteri patogen tersebut dapat menyebabkan toksin(racun) setelah periode laten. Salmonella merupakan mikroorganisme yang paling banyak terdapat di air yang tercemar. Bakteri ini berbahaya karena bisa menyebabkan demam typus dan paratypus dan gastroenteristis ( radang lambung/perut ). Selain Salmonella, terdapat bakteri yang dinamai Shigella, bakteri ini menyebabkan diare bahkan berak berdarah akibat peradangan dan pendaranhan dinding usus. Yang paling mengerikan, apabila didalam air tercemar koloni Vibrio Cholerae, yang dapat menyebabkan diare akut, muntah, kehilangan cairan tubuh yang hebat, dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat.
Bahayakah apabila kita mengkonsumsi air yang tidak layak?
Air yang tidak layak untuk dikonsumsi pada dasarnya mengandung banyak polutan didalamnya baik yang dapat dilihat secara makroskopis maupun mikroskopis. Air yang telah terkontaminasi tersebut apabila masuk kedalam tubuh manusia maka akan menyebabkan berbagai macam penyakit dari mulai tingkat ringan sampai tidak jarang pula menyebabkan kematian. Berikut adalah contoh beberapa penyakit yang timbul akibat konsumsi air yang tidak sehat :
1. Disentri
Disentri merupakan radang usus yang dapat menimbulkan gejala yang luas, tinja lendir bercampur darah. Biasanya, disentri ini disebabkan oleh infeksi parasit Entamoeba histolytica yang menyebabkan disentri amoeba dan kelompok Shigella yang menyebabkan disentri basiler. Gejala awal disentri adalah sakit perut dan terus terusan buang air besar becampur darah yang pada akhirnya penderita kekurangan cairan dan darah. Apabila gejala ini tidak segera ditanggapi dan ditangani maka akan berakibat fatal bagi nyawa penderita. Pengobatan dengan antibiotika yang dapat mempercebat penyembuhan, mengurangi resiko komplikasi dan kematian.
2. Demam Thipoid
Demam Thipoid sering disebut dengan demam tipus, mikroorganisma penyebab penyakit ini adalah Salmonella thyposa yang menyerang pencernaan. Media penularan atau persebaran bakteri ini ialah air minum yang terkontaminasi. Bisa jadi tinja penderita tipus masuk kedalam air dan kemungkinan air itu digunakan/diminum oleh orang lain. Bakteri ini sangat berbahaya, ketika memasuki tubuh maka akan menginfeksi lympha (getah bening) pada bagian bawah usus halus, kemudian masuk ke aliran darah dan akan masuk ke organ organ tubuh internal lainnya alhasil gejala muncul diseluruh tubuh. Gejala dari penyakit ini ialah panas, demam dan menggigil, lemas, pusing, hilang nafsu makan.
3. Kolera
 Kolera adalah penyakit diare akut yang disebabkan oleh infeksi usus akibat terkena bakteri Vibrio Cholerae. Dalam hal ini, tinja pasien kolera ini adalah sumber dari epidemi penyakit ini. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat ditempat yang memiliki fasilitas pembuangan kotoran dan pengolahan air minum yang kurang memadai. Gejala awal dari penyakit ini ialah diare yang sangat encer, muntah muntah dan kram di kaki. Bagi penderita kolera akan kehilangan cairan tubuh yang sangat cepat dapat mengakibatkan dehidrasi shock atau reaksi fisiologik hebat dalam tubuh bahkan apabila tidak segera diatasi maka akan mengakibatkan kematian.
4. Poliomyelitis Anterior Akut
 Penyakit ini merupakan penyakit paralisis atau kelumpuhan yang diakibatkan oleh infeksi virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV) yang masuk kedalam tubuh dan menginfeksi saluran usus. Virus ini memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan terkadang menyebabkan kelumpuhan. Perlu diketahui pula bahwa penyakit polio ini menular melalui kontak antar manusia. Virus ini bisa masuk kedalam tubuh manusia karena mengkonsumsi air yang terkontaminasi feses. Polio dapat menyebar luas secara tidak terduga karena penderita yang terinfeksi poliovirus tidak memiliki gejala diawal sehingga penderita tidak tau diawal bahwa dirinya terinfeksi virus polio ini.
5. Diare
Diare adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus menerus dan tinja atau feses yang memiliki kandungan air yang berlebihan. Meskipun seringkali penyakit ini diabaikan, namun pada kenyataannya Diare menduduki peringkat 3 penyakit mematikan untuk balita didunia dan membunuh dari 1,5 juta orang lebih per tahunnya. Penyakit ini lebih banyak diderita oleh balita dan apabila tidak segera diatasi maka akan terjadi dehidrasi yang parah dan pada akhirnya berujung pada kematian. Penyebab diare ini adalah masuknya bakteri kedalam tubuh kita yang disebabkan oleh konsumsi air yang tidak bersih atau terkontaminasi.

Pada intinya, masalah kelangkaan air bersih yang saat ini terjadi di negara kita ini patut difikirkan segera solusinya. Karena semakin banyak air yang terkontaminasi yang dikonsumsi oleh warga maka akan semakin banyak warga yang terserang penyakit dan seringkali berujung pada kematian. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan bangsa kita. Bangsa yang maju adalah bangsa yang sehat. Karena dengan jiwa dan raga yang sehat maka akan meningkatkan produktivitas kerja yang akan berdampak baik pada seluruh aspek penting dalam ibu pertiwi ini.
 



Lalu, apa yang bisa diperbuat untuk mendapatkan air yang bersih?
Untuk mendapatkan air yang bersih dapat dilakukan dengan banyak cara bisa dilakukan dengan manual maupun otomatis. Terdapat banyak pilihan cara untuk dapat memfilter air yang akan kita gunakan. Contohnya saja adalah sebagai berikut :
1. Manual/sederhana
Sebenarnya banyak sekali cara untuk melakukan penyaringan air secara sederhana dengan menggunakan age biologis tanpa menggunakan bahan kimiawi. Contohnya adalah dengan menggunakan tawas dan biji kelor  yang paling sering digunakan oleh masyarakat tradisional yang masih digunakan sampai saat ini. Namun tawas yang sampai saat ini masih digunakan sebagai bahan penjernih pada pengolahan air minum di PDAM, ternyata membawa efek samping untuk kesehatan apabila digunakan dengan dosis yang berlebihan. Nah kesulitannya adalah pencarian dosis yang tepat itu sendiri. Selain itu, ternyata berdasarkan beberapa pengalaman beberapa orang, tawas dapat menggerus dinding sumur. Di lain sisi, biji kelor sebagai solusi alternatif keduapun saat ini mulai sulit digunakan. 
Oleh karena itu, banyak orang saat ini membuat sendiri alat penjernih air sederhana yang bisa dibuat dengan bahan bahan yang sederhana. Penyaringan air sederhana dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Dapat dilihat dari gambar bahwa hanya diperlukan bahan pasir, arang aktif, batu, kerikil, ijuk dan untuk tempat saringannya bisa menggunakan botol, tong, drum dll. Ketebalan lapisan bisa disesuaikan kebutuhan, misalnya dengan membuat lapisan ijuk dan arang aktif dengan ketebalan 25 cm karena fungsi keberadaan arang untuk menguragi atau menghilangkan bau. Bisa juga ditambahkan batu zeolit untuk semakin menghasilkan hasil yang terbaik dan untuk mengatasi permasalahan air yang agak berat. Walaupun sudah mengalami penyaringan namun air yang akan diminum harus tetap direbus terlebih dahulu. Dengan merebus air akan setidaknya bisa mematikan bakteri yang ada didalamnya. Karena bakteri ataupun virus akan mengalami denaturasi atau rusak ketika berada pada kondisi suhu yang tinggi terkecuali bakteri termophilik, tapi bakteri thermophilik jarang sekali berada pada air biasa dengan suhu normal.

2. Non Manual
Apabila tidak memiliki banyak waktu untuk membuat penyaring air secara manual atau sederhan maka tidak perlu khawatir. Karena saat ini, sudah banyak sekali produk alat penjernih air yang dapat memastikan bahwa air yang akan kita konsumsi bersih. Salah satu contohnya adalah alat penjernih air "Pure It" dari Unilever. "Pure It" tidak membutuhkan gas dan listrik untuk menghasilkan air minum yang layak dan sehat. Proses kerja pemurniannya itu sendiri terdapat 4 tahap yaitu dimulai dari (1) saringan serat mikro untuk menghilangkan semua kotoran yang terlihat, (2) filter karbon aktif untuk menghilangkan pestisidan dan parasit yang berbahaya, (3) prosessor pembunuh kuman untuk bakteri dan virus berbahaya dalam air, (4) penjernih guna menghasilkan air yang jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Kepraktisan alat ini dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang benar benar peduli dengan kesehatan air yang dikonsumsinya.


Terkadang, beberapa masyarakat yang sudah sadar akan dampak buruk apabila mengkonsumsi air yang tidak sehat akan memilih air minum dalam kemasan dibandingkan dengan menggunakan air dari PDAM, yang kini mulai diragukan kebersihannya. Namun pertanyaannya adalah, apakah semua produk air dalam kemasan itu sehat dan bersih?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share It